Senin, 26 Desember 2011

Saya Malu dengan Semut

Semut. Semua pasti tahu apa itu semut, bagaimana bentuknya, adanya dimana, warnanya apa dan pasti ada di setiap rumah. Tulisan ini saya buat karena hasil pengamatan saya yang tanpa persiapan teori atau apapun. Saya hanya mengamati gerombolan semut yang berada di kamar saya.

Banyak sekali hal yang dapat saya pelajari dari seekor semut. Akan tetapi, bukan belajar Matematika, Akuntansi atau Fisika. :D
Pelajaran pertama yang saya dapat dari semut. Semut setiap kali berjalan tidak sendirian dan jarang sekali saya melihat seekor semut yang berjalan sendirian. Sering kali semut bertemu dengan semut yang lain seperti layaknya orang yang bersalaman, padahal katanya ini cara mereka untuk berkomunikasi dan kenal satu sama lain. Di sini dapat di simpulkan, kapan manusia seperti seperti semut ? yang saling bertegur sapa dan antre ketika berjalan atau kegiatan apapun. Saya sendiri merasa malu dengan seekor semut, karena sekarang manusia jarang sali bertegur sapa dengan orang lain yang ada di sekelilingnya dan jarang sekali orang yang benar-benar antre ketika melakukan aktifitasnya.
Lihat gambar ini : 
<<<BANDINGKAN>>>





Pelajaran kedua. setelah saya amati dalam-dalam, ternyata semut adalah hewan yang kuat. Ketika itu saya melihat mereka sedang menggotong seekor serangga yang besarnya berkali-kali lipat dari tubuhnya yang kecil dan pastinya dengan kerjasama yang oke. Manusia ? Biarlah teman-teman yang berkomentar perbandingannya dengan manusia. Saya berpendapat manusia sekarang sangatlah lemah dan kurangnya kerjasama dan solidaritas antar sesama, terlebih lagi dengan manusia yang derajatnya lebih rendah.

Pelajaran ketiga. Membangun, membangun dengan kerja sama yang baik. Rumah semut, teman-teman pasti pernah melihat gunungan rumah semut kan ? Sekilas memang biasa saja. Akan tetapi, coba amati dengan nilai yang ada di dalamnya. Sungguh menakjubkan bagi saya seekor semut dapat bekerja sama satu sama lain untuk mendirikan sebuah bangunan untuk mereka tinggal. Di bandingkan dengan manusia, khususnya Indonesia. Apakah kita sudah betul-betul maksimal dalam membangun sebuah Negara ? Jawabannya ada di dalam hati teman-teman. Jujur, saya malu dengan Semut.

"Tidak salah belajar dari hewan selagi itu baik" Semoga artikel ini bermanfaat dan membangun tekad kita untuk lebih maju. Terimakasih

Sumber gambar : Google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar