Selasa, 19 April 2011

Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran
Penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Tingkat pengangguran ditentukan dari perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. Hal ini biasanya diperhitungkan dalam periode tertentu dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Pengangguran Menurut Faktor Penyebabnya.
1. Pengangguran Siklis
Pengangguran yang dihubungkan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara atau keadaan sebuah Negara mengalami resesi. Kegiatan perekonomian mengalami kemunduran, daya beli masyarakat menurun, Salah satu contohnya adalah kasus yang menghebohkan saat ini (tahun 2008) yaitu krisis global dimana terpuruknya perekonomian Amerika yang berimbas ke Negara-negara yang ada hubungan dengan Amerika seperti Indonesia. Pada masa resesi tingkat pengangguran siklis miningkat disebabkan beberapa hal, diantaranya :
  1. Orang akan banyak kehilangan pekerjaan meningkat.
  2. Diperlukan waktu yang lama untuk mendapatkan pekerjaan kembali karena kondisi perekonomian yang belum stabil.
2. Pengangguran Struktural

Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi dari perekonomian. Perubahan tersebut memerlukan adanya ketrampilan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Misalnya , adanya peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri. Peralihan dari pertanian ke industri perlu adanya penyesuaian, yang tentunya perlu mendapat pendidikan sesuai strukturnya.
Pengangguran struktural juga bisa diakibatkan karena penggunaan alat yang semakin canggih. Pekerjaan yang semula dilakukan banyak tenaga kerja, karena adanya peralatan canggih, maka tentu saja hanya memerlukan beberapa tenaga kerja.
3. Pengangguran Friksional

Senin, 18 April 2011

Keran Patah

30/03/11
KERAN AIR PATAH=merepotkan yang lainnya.
Berawal di pagi hari dengan hujan gerimis, gue punya janji dangan teman-teman buat ngerjain tugas mewawancarai Ibu-Ibu PKK di daerah Mampang Jakarta Selatan . Janji jam 08.00 WIB tapi karena hujan jadi ngaret (telat)  satu jam baru sampai di kost Agus Nuramin (Jln. Kapuk, Margonda Raya Kota Depok).
Gue pun nunggu hujan reda di kost Agus sampe jam 10an karena sebentar-sebentar bertedu karena hujan, setelah hujan reda Agus pun siap siap untuk berangkat. Karena takut kebelet di jalan guepun memutuskan untuk buang air dulu di kamar mandinya si agus. Saat di dalam kamar mandi guepun langsung melepas Ikat pinggang dan resleting dan melepas semua beban yang ada di kantung kemih gue alhasil terasa plong  dan yakin kalau nanti di perjalanan gak akan ada yang namanya “kebelet pipis/ee”. Hahaaha. Setelah merapikan celana dan ikat pinggang guepun langsung berniat untuk mematikan keran air, tanpa ada firasat buruk sedikitpun gue langsung mematikan keran air tersebut yang ternyata tanpa terduga kerannyapun PATAH hanya karena gue tutup. Hahhahha  Air keranpun mengalir dengan deras yang membuat gue panik. Dengan segera,  gue laporan ke Agus kalau keran airnya patah karena ulah gue. Di sini muka Agus kosong melompong melihat gue membawa kerannya yang patah (Mungkin karena takut di marahin sama OPUNG (si pemilik Kost di Jln. Kapuk).
Gue, Agus, dan Dimas (Kebetulan Dimas juga dengan kita) PANIK GILA, terutama gue. Dan mencari ide bagaimana caranya supaya airnya gak keluar terus dari keran yang patah. Ide yang pertama adalah menyumpal lubang keran yang patah dengan Lap Dapur(Topo Dapur) yang ada dan alhasil gak bisa tertutup karena kencangnya semburan air (muncrat-muncrat gimana gitu airnya). Hahahahaha usaha pertama yang pantes dikatakan usaha yang BODOH/GAGAL.
Usaha Kedua, Pinjam kunci pembuka keran dan mau ganti kerannya dengan cara diem-diem tanpa sepengetahuan Opung. Kunci yang di pinjem dari Rasyid (Temen kita juga) gak ada yang pas. Kitapun kehabisan akal karena gak ada yang bisa di jadiin buat tutup keran yang patah. Dengan memberanikan diri kitapun berniat untuk melapor ke Opung kalau ada keran yang patah di ruangan kost 1.02. Setelah di depan rumah Opung ternyata yang keluar buakan opung melainkan anaknya Opung yang cewek karena opungnya gak ada, anak Opung yang cewekpun langsung melapor ke kakaknya yang cowok agar memperbaiki keran yang patah (Kakanyapun gak langsung datang alhasil makin banyak saja air yang keluar). Setelah beberapa menit anaknya Opung yang cowokpun datang untuk memperbaiki keran yang patah. Kitapun menyaksikan bagaiman anaknya Opung memperbaiki keran air tersebut yang bukan malah benar tetapi malah mematahkan sambungan keran yang patah tadi. (Tertawa sambil panik di dalam hati). Hahahhahahaha
Opungpun datang karena anaknya belum juga selesai memperbaiki keran. Dengan waktu yang cukup lama dan air seluruh pengguna kost di padamkan alhasil bisa juga terselesaikan dengan waktu yang sudah menunjukan pukul 12.30 WIB.
Gue dan Aguspun bergegas berangkat ke daerah Kalibata Jakarta untuk bertemu Dhika, Meidi, Kiki dan Dito (Semuanya mau ngerjain tugas kelompok wawancara PKK). Singkat cerita setelah kami sampai di kelurahan daerah Mampang Jakarta Selatan kamipun membagi tugas. Ada yang beretemu dengan Sekretaris kelurahan(kebetulan Agus yang kebagian masuk ruangan Sekretaris) ada yang bagian dokumentasi kegiatan dll. Setelah kami menanti Agus keluar dari ruangan ternyata raut wajah Agus kecewa karena wawancara yang kita adakan secara tidak langsung di TOLAK karena tidak memiliki Surat Pengantar dari Universitas, Rt/rw dan Walikota. Alhasil usaha kamipun 0=nol. Hahahahaha,
Kesialan               : Hujan, Keran air Agus patah, Opung dan Anaknya jadi repot, Pengguna kost Opung untuk beberapa jam tidak bisa menggunakan air, teman-teman yang di Jakarta menunggu saya dan Agus yang janjinya pagi sampai siang baru bertemu.
Hikmah                 : Agus Punya Keran Baru. Hehe,
Kesialan : Hikmah = 5 : 1.
Terimakasih untuk para pembaca dan Terimakasih besarta maaf untuk orang-orang yang terlibat dalam cerita pendek ini.
Diposting Oleh : Ari Ariandi.