JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono selama satu tahun ini jauh dari harapan masyarakat. SBY dianggap belum bisa merealisasikan janjinya kepada masyarakat. Hal ini dikatakan oleh Tjahjo Kumolo, Sekjen PDI-P pada diskusi publik satu tahun pemerintahan SBY-Boediono di Gallery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Senin (18/9/2010).
Menurut Tjahjo, ada yang salah dari pemerintahan SBY-Boediono saat ini. Padahal pemerintah saat ini sangat beruntung memiliki pemimpin SBY. "SBY itu lengkap lah. Dia seorang sapta margais, politikus besar, jenderal, pemimpin besar, termasuk pencipta lagu yang baik. Dia juga didukung oleh 60 persen masyarakat Indonesia. Di sisi anggaran, Indonesia menganggarkan Rp 1.200 triliun lebih untuk anggaran tahunan. Tapi selama 6 tahun pemerintahan masih jauh dari harapan. Ini siapa yang salah," papar Tjahjo.
Tjahjo menilai bahwa pemerintahan SBY-Boediono belum bisa memenuhi janji-janji politiknya saat kampanye. Ini terbukti karena banyaknya masyarakat yang kecewa dengan kinerja SBY-Boediono. "Janji-janji yang belum dipenuhi saat kampanye merupakan utang politik kepada masyarakat yang 60 persen memilih SBY. Yang 60 persen saja belum puas, apalagi masyarakat yang 40 persen lagi," katanya.
Karena itulah, Tjahjo berharap adanya perubahan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. SBY dianggap mempunyai keberanian untuk ini. "Gampang saja mengubah itu semua, dia mau ubah tiap hari juga bisa. Tinggal masalahnya berani atau tidak dengan ketua umum partai koalisi," ujarnya.
Selain itu Tjahjo juga berharap agar ada program yang progresif dari SBY-Boediono. Pemerintah juga harus berani mengambil sikap dan keputusan dan akhirnya SBY harus berani mempertanggungjawabkan pekerjaannya di mata masyarakat.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/10/18/16365268/Tjahjo.SBY.Belum.Realisasikan.Janjinya-5
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2010/10/18/16365268/Tjahjo.SBY.Belum.Realisasikan.Janjinya-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar