Bursa
efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan
penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek
tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat,
setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan
dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik,
yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi. Karena
pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu lawan transaksinya,
perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang
saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor,
seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat penilaian
saham).
Sebuah
bursa saham sering kali menjadi komponen terpenting dari sebuah pasar saham.
Tidak ada keharusan untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan
saham juga tidak mesti diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini
dinamakan "off exchange". Untuk saham yang sudah terdaftar
perdagangannya harus dilapor ke bursa yang bersangkutan.
Penawaran
pertama dari saham kepada investor dinamakan pasar perdana atau pasar primer
dan perdagangan selanjutnya disebut pasar kedua (sekunder).
Ada
ketentuan dari Pelaporan Keuangan Perusahaan kepada masing-masing bursa efek negara,
berikut perbandingan dari 3 bursa efek negara:
1. Perancis ( Paris Stock Exchange)
Bursa Saham Paris Bourse de Paris adalah bursa saham historis di Paris,
Perancis, dikenal sebagai Euronext Paris dari tahun 2000 dan seterusnya.
Bangunan, dikenal sebagai Palais
Brongniart, terletak di Place de la Bourse, dalam arondisemen kedua di Paris.
Prancis
merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi
Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi yang
pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut dilakukan pada tahun
1957. Revisi selanjutnya terjadi pada tahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat
Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan
ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan
direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable Generalber isi:
- Tujuan dan prinsip akuntansi serta
pelaporan keuangan
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas
pemegang saham, pendapatan dan beban
- Aturan pengakuan dan penilaian
- Daftar akun standar, ketentuan
mengenai penggunaanya, dan ketentuan tata buku lainnya
- Contoh laporan keuangan dan aturan
penyajian-penyajiannya
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin
untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi kuhum komersial (yaitu Code de
Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan
pelaporan keuangan di Prancis. Code de Commerce berawal dari ordinansi Coulbert
(Menteri Keuangan pada era Louis XIV) pada tahun 1673 dan 1681 dan diberlakukan
oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai bagian dari hukum yang diciptakannya
berdasarkan hukum tertulis.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan
Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General wajib digunakan oleh
seluruh perusahaan. Kedua dokumen tersebut menjadi bagian dari Code de Commers.
Legislasi Code de Commerce mengandung ketentuan akuntansi dan pelaporan yang
eksentif.
Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha
yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi
yang diterima umum di AS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Alas an utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif Ketujuh UE diberlakukan
pada thun 1986, banyak perusahaan multinasional dari Prancis yang telah
menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo-Saxon untuk
keperluan pencatatan saham di luar negeri. Perusahaan Prancis yang mengacu pada
IFRS atau GAAP AS sering menyataan bahwa laporan keuangan mereka telah sesuai
baik dengan standar Prancis maupun dengan standar internasional atau AS.
Ketentuan Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas Laporan Keuangan
- Laporan Direktur
- Laporan Auditor
Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan
mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstentif dan detail, yang meliputi
hal-hal berikut:
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
(contoh kebijakan akuntansi)
- Perlakuan
akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
- Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail
provisi
- Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak
perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
- Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata
jumlah karyawan sesuai golongan
2. INGGRIS (London
Stock Exchange)
Bursa
Saham London, London Stock Exchange, LSE)
adalah sebuah bursa saham yang terletak di London. Didirikan pada 1801, bursa
ini merupakan salah satu bursa saham terbesar di dunia, dengan banyak
pencatatan saham dari luar negeri dan juga perusahaan Britania Raya. Pada Juli 2004
Bursa Saham London pindah dari Threadneedle Street ke Paternoster Square, dekat
dengan Katedral St. Paul, dan masih dalam "Square Mile" (sebutan
untuk wilayah City of London).
Resmi dibuka oleh Ratu Elizabeth II pada 27 Juli 2004. FTSE merupakan indeks
yang melacak performa dari pasar London. Saham yang diperdagangkan di LSE
menggunakan simbol saham LSE.
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independent dan secara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya waktu, legislasi
perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih
memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan
pertimbangan yang profesional. Sejak tauhun 1970-an, sumber perkembangan hukum
perusahaan yang paling penting adalah Direktif UE, khususnya Direktif Keempat
dan Ketujuh. Pada saat yang bersamaan standar akuntansi dan proses penetapan
standar telah menjadi semakin tegas.
Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara
di dunia yang pertama mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang.
Konsep peyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan yang benar dan
wajar) juga berasal dari Inggris. Pemikiran dan praktik akuntansi professional
diekspor ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan bekas wilayah jajahan
Inggris seperti Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan
Afrika Selatan.
Penetapan standar di Inggris berkembang
dari rekomendasi atas prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan
Berizin Resmi di Inggris dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah
Standar akuntansi (Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970,
yang kemudian dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar (Statements
on Standards Accounting Practice--SSAP). SSAP dikeluarkan dan dikukuhkan oleh
enam badan akuntansi tersebut di atas, di mana salah satunya secara efektif
dapat melakukan veto terhadap standar yang ada. Laporan Dearing, yang
dikeluarkan pada tahun 1988, mengungkapkan ketidakpuasan denbgan proses
penetapan standar yang ada. Undang-undang Perusahaan tahun 1989 merupakan hal
penting tidak hanya dalam menggabungkan Direktif Ketujuh UE, tetapi juga dalam
meratifikasi rekomendasi Laporan Dearing. Undang-undang tahun 1989 tersebut
menciptakan Dewan Pelaporan Keuangan (Finance Reporting Council--FRC) yang baru
dengan tugas untuk mengawasi tiga bagiannya:
Badan Standar Akuntansi (Accounting Standards Committee--ASB) yang menggantikan
ASC pada tahun 1990, sebuah Gugus Tugas Masalah Mendesak (Urgent Issue Task
Force--UITF) dan sebuah Panel Pengawas Pelaporan Keuangan.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif
di dunia. Laporan keangan umumnya mencakup:
- Laporan
Direksi
- Laporan
Laba dan Rugi dan Neraca
- Laporan
Arus Kas
- Laporan
Total Keuntungan dan Kerugian yang Diakui
- Laporan
Kebijakan Akuntansi
- Catatan
atas Referensi dalam Laporan Keuangan
- Laporan
Auditor
Pengukuran
Akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
penggabungan usaha. Berdasarkan metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai
perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva
yang diperoleh. Goodwill ikapitalisasikan dan diamortisasikan paling lama 20
tahun.metode ekuitas digunkana untuk perusahaan asosiasi (dimana perusahaan
memiliki 20 persen atau lebih hak suara dan tidak dilakukan konsolidasi) dan
lembaga patungan berbentuk perusahaan. SSAp 20 berhubungan dengan translasi
mata uang asing dan mengharuskan metode kurs penutupan untuk anak perusahaan
independen dan metode temporal untuk anak perusahaan yang terintegrasi. Menurut
metode pertama translasi dimasukkan ke dalam cadangan ekuitas pemegang saham,
sedangkan menurut metode terakhir dimasukkan ke dalam akun laba dan rugi.
Aktiva dapat dinilai menggunakan biaya histories, biaya kini atau gabungan
keduanya. Oleh karena itu revaluasi terhadap tanah dan gedung diperbolehkan.
Dalam praktik hanya sedikit perusahaan Inggris yang melakukan kapitalisasi dan
biaya pengembangan. Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara biaya
atau realisasi bersih berdasarkan FIFO atau harga rata-rata, sedangakan LIFO
tidak diperbolehkan. Sewa guna usaha yang mengalihkan resiko dan imbalan
kepemilikan kepada pihak penyewa (lessee) dikapitalisasi dan kewajiban sewa
guna usaha disajikan sebagai akun kewajiban. Biaya untuk menyediakan pensiun
dan imbalan pension lainnya harus diakui secara sistematis dan rasional selama
periode pada saat karyawan memberikan jasanya. Kerugian kontijensi diakui
apabila mungkin terjadi dan dapat diestimasi dengan tingkat akurasi yang
memadai. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar
provisi penuh untuk kebanyakan perbedaan waktu. Saldo pajak jangka panjang
tangguhan dapat dinilai dengan menggunakan nilai kini yang didiskontokan. Pada
tahun 2003, Departemen Perdagangan dan Perindustrian menggunakan bahwa mulai
bulan Januari 2005, seluruh perusahaan Inngris diperbolehkan untuk menggunakan
IFRS, selain GAAP Inggris yang baru saja dijelaska. Dengan demikian, inisiatif
UE 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya diperluas untuk
perusahaan-perusahaan Inggris yang sahamnya tidak tercatat pula.
3. BELANDA (Amsterdam
Stock Exchange)
Bursa Efek Amsterdam adalah nama lama untuk bursa
yang berbasis di Amsterdam. Ini bergabung pada
tanggal 22 September 2000 dengan Bursa
Efek Brussels dan Bursa Efek
Paris untuk membentuk Euronext, dan sekarang
dikenal sebagai Euronext Amsterdam.
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari
penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan
standar. Hal itu disebabkan 4 hal:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas
ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmicenderung lemah dan tidak
efektif
2. Secara sukarela perusahaan boleh
melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan
3. Beberapa Negara memperbolehkan
perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi
dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil
4. Dan
di beberapa Negara standar hanya
berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk
laporan konsolidasi.
Penetapan
standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok sector swasta yang meliputi
profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan
kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian
yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek
yang merupakan sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga
mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih
berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan
untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar
laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih berpengaruh
dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang
menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Akuntansi di
Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar.
Perbandingan Pelaporan
Keuangan Dari Masing-Masing Negara:
Akuntansi di
Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin untuk melewatkan
kenyataan bahwa legislasi kuhum komersial (yaitu Code de Commerce) dan hukum
pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di
Prancis. Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983
dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General wajib digunakan
oleh seluruh perusahaan. Pada Penetapan standar di Inggris berkembang dari
rekomendasi atas prinsip akuntansi (yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan
Berizin Resmi di Inggris dan Wales) hingga komite pembentukan Komite Pengarah
Standar akuntansi (Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970,
yang kemudian dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards
Committee—ASC). Sedangkan di Belanda Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan
kelompok sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun
laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan
seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial
dan komisi pasar modal. Pada dasarnya setiap negara memiliki aturan-aturan yang
mengatur dalam pelaporan keuangan di negaranya sendiri, namun dalam perbedaan
tersebut tetap ada aturan Internasional yang ditetapkan agar tidak terjadinya
kekeliruan, yaitu IFRS (Internasional Financial Reporting Standards).
IFAC ( International Federation of
Accountants )
Federasi Akuntan Internasional
(IFAC) adalah organisasi global bagi profesi akuntansi. IFAC memiliki 167
anggota dan asosiasi di 127 negara dan yurisdiksi, yang mewakili lebih dari 2,5
juta akuntan dipekerjakan dalam praktek umum, industri dan perdagangan,
pemerintah, dan akademisi. Organisasi, melalui Dewan penetapan standar yang
independen, menetapkan standar internasional tentang etika, audit dan jaminan,
pendidikan akuntansi, dan akuntansi sektor publik. Hal ini juga mengeluarkan
panduan untuk mendorong kinerja berkualitas tinggi dengan akuntan profesional
dalam bisnis. Didirikan pada tahun 1977, IFAC merayakan ulang tahun ke 30 pada
tahun 2007.
Untuk memastikan kegiatan IFAC dan
badan pengaturan independen standar yang didukung oleh IFAC responsif terhadap
kepentingan publik, sebuah Public Interest Oversight Board (PIOB) didirikan
pada Februari 2005.
IFAC dan anggotanya bekerjasama
untuk mengembangkan IFACnet, yang diluncurkan pada tanggal 2 Oktober 2006.
IFACnet menyediakan akuntan profesional di seluruh dunia dengan one-stop acces
untuk berbagai sumber , termasuk bimbingan praktek yang baik, artikel, dan
alat-alat dan teknik.Di antara inisiatif utama IFAC adalah penyelenggaraan Kongres
Akuntan Dunia.
1. Internasional
Auditing and Assurance Standards Board
Internasional Auditing and Assurance
Standards Board atau IAASB adalah penetapan standar independen yang dibentuk
oleh Dewan IFAC untuk mengembangkan Standar Internasional tentang Audit.
Standar Internasional tentang Audit meliputi berbagai layanan yang ditawarkan
oleh akuntan profesional di seluruh dunia seperti audit, review, jaminan
lainnya, kontrol kualitas dan layanan terkait IAASB juga memfasilitasi badan
lembaga anggota untuk mengkonvergensi standar nasional mereka dengan Standar
Internasional Audit di IFAC.Tujuan IAASB , mencakup ruang lingkup
kegiatan dan keanggotaan yang diatur dalam Acuan Persyaratan . Public Interest
Oversight Board mengawasi pekerjaan IAASB.
2.
International Public Sector Accounting Standards Board
IFAC mendirikan atau International
Public Sector Accounting Standard Board atau IPSASB untuk mengembangkan
Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional (IPSAS). Standar-standar ini
didasarkan pada Standar Pelaporan Keuangan Internasional (SAK) yang dikeluarkan
oleh IASB dengan modifikasi yang cocok dan relevan untuk akuntansi sektor
publik.
3.
International Accounting Education Standards Board
Dewan Internasional Standard
Pendidikan Akuntansi atau IAESB didirikan oleh IFAC untuk mengembangkan silabus
pedoman pendidikan yang seragam untuk diadopsi oleh semua anggotanya.
Badan akuntansi diperlukan untuk mempertimbangkan standar-standar pendidikan
saat merumuskan sistem pendidikan mereka.
4.
International Ethics Standards Board for Accountants
Dewan Internasional Standard Etika
Akuntan mengembangkan Kode Etik model Akuntan Profesional yang harus diikuti
oleh akuntan profesional di seluruh dunia.
Menurut
Mardiasmo, adanya perwakilan Indonesia dalam IFAC akan meningkatkan nilai tawar
profesi akuntan Indonesia di mata internasional. Terpilihnya wakil IAI ini
menunjukkan pengakuan Indonesia sebagai negara G-20 dengan kualitas akuntan
yang tidak kalah dengan negara lain di Eropa dan Amerika.
IASB
(International Accounting Standard Board)
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan
lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki
tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
- Badan Pembuat
Standar Akuntansi dan produk-produknya:
Cina
badan pembuat standar akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi
Dewan Negara. Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar
akuntansi keuangan yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting
Standards Committee – CASC).
Meksiko,
Lembaga pembuat standar akuntansi nasionalnya yaitu Institut Akuntan Publik
Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Publicos). Yang bertugas melakukan
pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan yaitu standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi dibawah institusi
tersebut, sedangakan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur
dan Standar Auditing.
Indonesia
badan pembuat standar akuntansi IAI produknya SAK
Amerika
badan pembuat standar akuntansi FSAB (Dewan Pembuat Standar Akuntansi di
Amerika) produknya United State Generally Accepted Accounting Principles ( US
GAAP)
Untuk
kawasan eropa IASB (International Accounting Standard Board) IASB adalah sebuah
lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-negara di kawasan Eropa. Standar
yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia
Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis
menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).
Taiwan
badan pembuat standar akuntansi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Financial
Accounting Standards Committee- FASC) dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian
Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation-ARDF).
Tidak
banyak orang yang memahami bahwa International Accounting Standard Board (IASB)
adalah sebuah perusahaan yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2001, walaupun
saat ini berkantorpusat di London. IASB bukanlah semacam asosiasi seperti IFAC
(International Federation of Accountants) atau PBB namun murni seperti layaknya
suatu perusahaan swasta. Sebaliknya, lembaga cikal bakal IASB yakni IASC
(International Accounting Standard Committee) adalah semacam perkumpulan dari
penyusun standar setiap negara yang mendapatkan legitimasi dari IFAC. Namun
pada tahun 2001 diputuskan bahwa penyusun standar akuntansi internasional
haruslah independen, bahkan juga harus independen dari profesi akuntan itu
sendiri. Dalam rapat anggota IFAC bulan May 2000, negara-negara anggota IFAC
secara aklamasi menyetujui restrukturisasi IASC menjadi perusahaan dan terpisah
sepenuhnya dari IFAC.
Dengan
pendapatan kurang dari 23 juta poundsterling (2010) atau hanya sekitar 320
milyar rupiah setahun, IASB menjadi dewan superpower yang sangat berpengaruh.
Anggaran ini misalnya lebih kecil daripada penjualan PT. Mustika Ratu Tbk yang
berjualan kosmetik (dibandingkan berjualan standar akuntansi internasional)
pada tahun 2010. Beberapa pengamat yang sinis terhadap IASB berkomentar,
“Bagaimana mungkin ‘perusahaan’ dengan anggaran sekecil itu memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap negara-negara di seluruh dunia.”
Walaupun pendapatan IASB dari donasi meningkat terus sejak tahun 2007, namun
IASB selalu defisit setiap tahun. Defisit anggaran IASB pada tahun 2009 dan
2010 sangat mencemaskan. Arus kas dari operasi pada tahun 2009 misalnya
mengalami arus kas negatif sampai 3.2 juta poundsterling. Total donasi tahun
2010 lebih mencemaskan lagi karena hampir sama dengan tahun 2009 alias tidak
ada peningkatan. Hal ini tentunya cukup memalukan karena niat dari para pendiri
IASB sepuluh tahun lalu adalah untuk menggalang “dana abadi” sebesar 50-60 juta
poundsterling. Jangankan aset neto sebesar 50 juta pounds bahkan sejak tahun
2008 untuk pertama kalinya sejak IASB berdiri tahun 2002, aset neto IASB berada
dibawah level 10 juta pounds.
Sehingga
wajar apabila semua anggota IFRS Trustee (semacam dewan komisaris yang
mengawasi IASB) sangat giat untuk meningkatkan donasi ke IASB, terutama dari
negara-negara yang menyatakan sedang berkonvergensi dengan IFRS. Indonesia
sebagai salah satu negara yang mulai diperhatikan oleh IASB tidak luput dari
incaran. Sudah lama IAI dibujuk IFRS Foundation untuk membayar royalti atas
penggunaan IFRS sebagai nara sumber penyusunan standar.
Sumber:
Ersa
Tri Wahyuni , edisi April 2012, (IASB), Majalah Akuntan Indonesia